Sabtu, 26 November 2016

FIELDTRIP KABUPATEN TABANAN - BALI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang Masalah
Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah Denpasar. Bali juga merupakan nama dari pulau utama di wilayah ini. Di awal kemerdekaan Indonesia, pulau ini termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil. yang beribukota di Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3 provinsi: Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan.

Secara geografis, Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Provinsi Bali terbagi atas 8 kabupaten, yaitu Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Tabanan, dan 1 kotamadya yaitu Denpasar. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan julukan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. Bali adalah primadona pariwisata Indonesia yang sudah terkenal di seluruh dunia. Selain terkenal dengan keindahan alamnya, terutama pantainya, Bali juga terkenal dengan kesenian dan budayanya yang unik dan menarik. Wisata yang dapat dikunjungi. Di Kabupaten Tabanan salah satunya yang memiliki lumayan banyak objek wisata yang sudah banyak dikenal oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Objek wisata yang banyak bisa dibilang sering dikunjungi oleh wisatawan di Kabupaten Tabanan ini adalah Danau Beratan, Bedugul, Kebun Raya Eka Karya, Alas Kedaton, Tanah Lot, ada nada juga objek wisata yang dikunjungi karena sejarah nya yang menarik yaitu Puri Anyar Kerambitan.
1.2 Rumusan Masalah
1.       Apakah fasilitas yang tersedia di tempat wisata sudah sesuai bagi wisatawan?
2.       Bagaimana akses yang tersedia menuju objek wisata tersebut?
3.       Apakah yang menjadi daya tarik pada tiap-tiap objek wisata tersebut?
4.       Bagaimana kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat?
1.3  Tujuan dan Manfaat Studi
1.3.1 Tujuan    :
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi dan atraksi wisata daya tarik wisata alam serta buatan manusia.
2.   Mahasiswa mampu mengidentifikasi kondisi aksesbilitas daya tarik
berdasarkan karakteristik wisatanya.
3.   Mahasiswa mampu mengidentifikasi aktivitas dan fasilitas wisata yang sesuai
dengan jenis-jenis daya tarik yang berkembang.
4.   Mahasiswa mampu mengumpulkan informasi mengenai kondisi social,
ekonomi, dan budaya masyarakat sekitarnya.

1.3.2 Manfaat  :
1. Bagi mahasiswa      : Dapat memperluas wawasan tentang objek wisata yang dikunjungi dan lebih tau lebih dalam tentang objek wisata tersebut.
2. Bagi pembaca          : Dapat memberitahu pada orang yang membaca laporan ini tentang bagaimana objek wisata tersebut dan apa saja yang ada didalam objek wisata tersebut, selain itu juga dapat memperluas wawasan pembaca.
1.4  Metodologi Studi
1.4.1  Objek Studi
       Objek yang dikunjungi dalam kegiatan Field Trip ini adalah objek wisata yang ada di Kabupaten Tabanan diantaranya     :
1.      Danau Beratan&Bedugul Area
2.      Alas Kedaton
3.      Tanah Lot
4.      Puri Anyar Kerambitan

1.4.2  Lokasi dan Waktu Studi

       Studi lapangan ini dilakukan pada hari Kamis, 12 November 2015 dari pukul 06.30 – 23.00 yang dilakukan pada empat tempat objek wisata di daerah Kabupaten Tabanan, Bali yaitu  :
1.      Danau Beratan&Bedugul Area di Jalan Raya Candi Kuning, Desa Candikuning, Kec. Baturiti, Tabanan, Bali.
2.      Alas Kedaton di Jalan Batukaru, Kec. Tabanan, Bali.
3.      Tanah Lot di Desa Beraban, Kec. Kediri, Tabanan, Bali.
4.      Puri Anyar Kerambitan di Kab. Tabanan, Bali

1.4.3  Jenis Dan Sumber Data

1.4.3.1  Jenis data yang digunakan untuk membuat laporan ini adalah           :
a.       Jenis Data Kualitatif   : Data yang diperoleh berupa keterangan dalam bentuk penjelasan, informasi yang diberikan oleh pemandu pada masing-masing objek wisata yang dikunjungi.
b.      Jenis Data Kuantitatif : Data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa angka.
1.4.3.2  Sumber data yang digunakan untuk membuat laporan ini adalah      :
a.       Sumber Data Primer    : Data yang diperoleh melalui pengamatan langsung dari objek wisata melalui pengisian checklist.
b.      Sumber Data Sekunder : Data yang diperoleh dari brosur atau iklan-iklan dan internet.
1.4.4 Metode Pengumpulan Data
       Metode yang digunakan dalam penelitian langsung di obyek wisata yaitu menggunakan checklist. Dengan Checklist ini kita bisa mengetahui bagaimana kondisi dan kualitas objek wisata tersebut.
1.4.5  Teknik Analisis Data
       Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriftif yaitu dengan cara menguraikan data yang didapat dari lapangan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:
1.         Wawancara : Pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab langsung dengan petugas yang diberikan wewenang untuk memberikan arahan atau data yang diperlukan ditempat objek wisata tersebut dan juga pedagang yang ada disekitar kawasan objek wisata tersebut.
2.         Observasi : Pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti dan langsung mengelilingi objek wisata yang dikunjungi tersebut.


 BAB II
TINJAUAN UMUM ATRAKSI WISATA di KABUPATEN TABANAN

2.1 Danau Beratan & Bedugul Area
       Sebelum dinasti kerajaan Mengwi ada, kawasan Danau Beratan sampai Gunung Pengelengan diperintahkan oleh pemimpin Puri Marga, itu membuat sejarah Pura Ulun Danu Beratan tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Puri Marga. Sejarah Pura Ulun Danu Beratan telah ditulis dalam "Babad Mengwi". Ada pemimpin Kapal Village bernama "I Gusti Agung Putu". Selama kepemimpinannya di Kapal Village, situasi menjadi kritis dengan pemberontakan "I Gusti Ngurah Batu Tumpeng" yang menentang kepemimpinan I Gusti Agung Putu. Sebuah perang besar terjadi antara tentara mereka dan I Gusti Agung Putu dikalahkan pada perang. Akibatnya, I Gusti Agung Putu dibawa ke "I Gusti Ngurah Tabanan" (Raja Tabanan) sebagai sandera. Salah satu bawahan raja bernama "I Gusti Bebalang" itu merasa tersentuh oleh penampilan sandera dan meminta kepada raja jika ia bisa membawa sandera yang ke Marga sebagai bawahan. Beberapa bulan setelah ia dirawat di Marga, Gusti Agung Putu menunjukkan perubahan dalam penampilan sehari-hari yang membuat Gusti Bebalang sangat senang melihat bahwa perubahan. Tapi, jauh di dalam hatinya, I Gusti Agung Putu masih memiliki dendam ke I Gusti Ngurah Batu Tumpeng yang mengalahkan dia di perang besar. Dia kemudian bermeditasi di Gunung Pengelengan berdoa kepada Sang Hyang Widhi cara untuk mengalahkan musuhnya I Gusti Ngurah Batu Tumpeng. Suatu malam, Sang Hyang Widhi mendengarkan doa dan meditasi dan memberkati I Gusti Agung Putu untuk mengalahkan musuhnya. Dia kemudian pindah ke Marga dan meminta untuk Gusti Bebalang jika ia dapat memiliki tentara sendiri. Gusti Bebalang memberinya tentara yang ia meminta dan ia pindah ke tempat yang disebut "Bala Ayu" yang menjadi tempat bernama Belayu hari ini.
Hari balas dendam telah datang, I Gusti Agung Putu bertempur dengan gagah berani dan mengalahkan I Gusti Ngurah Batu Tumpeng dan juga membantu Raja Tabanan untuk mengalahkan musuh-musuhnya. Sebagai rasa terima kasih nya, Raja memberikan daerah Marga yang digunakan untuk berada di bawah wilayah Tabanan untuk Mengwi dan kerajaan Mengwi mulai ada. Untuk memenuhi sumpahnya, pada tahun Caka 1555 I Gusti Ngurah Agung Putu membangun Pura Ulun Danu Beratan di samping Danau Beratan dan telah menjadi tempat untuk menyembah Sang Hyang Widhi sampai hari ini.
2.1.1 Letak Geografis
       Danau Beratan&Bedugul Area merupakan sebuah objek wisata alam yang berupa tempat wisata yang sudah banyak dikenal oleh banyak wisatawan domestik maupun international yang memiliki luas 4 Ha. Secara administratif, Pura Ulun Danu Beratan terletak di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan di Provinsi Bali, Indonesia. Terletak tepat di pusat Pulau Bali, sekitar 50 Km di sebelah utara Kota Denpasar, di jalan utama Denpasar - Singaraja. Jarak Danau Beratan&Bedugul Area dari ibukota kecamatan sekitar 15 km, dari ibukota kabupaten 20 km, dari ibukota provinsi 50, dari bandara udara 75 km dan dari pelabuhan laut 120 km, adapun akomodasi terdekat dari objek wisata ini jaraknya sekitar 1-2 km. Batas alam disebelah utara dari objek ini adalah perbukitan, sebelah barat dan selatan adalah perumahan penduduk dan perbukitan, sebelah timur nya adalah terlihat jelas keindahan Danau Beratan. Pada gambar 2.1.1.1 ini menunjukkan peta menuju Danau Beratan.
Gambar 2.1.1.1 menunjukkan peta menuju Danau Beratan.
2.1.2  Kondisi Fisik Alamiah
       Danau Beratan memiliki ketinggian rata di atas permukaan laut sekitar 800 mDPL. Konfigurasi umum lahan disana adalah berbukit dan jenis material tanah yang digunakan adalah gambut. Beberapa bagian memiliki ground cover berupa rumput, paving, dan ada juga yang diaspal. Tempat ini memiliki temperature udara yang rata rata tahunannya berkisar 12oC sedangkan temperature udara pada maksimum tahunan adalah 24oC dan minimum tahunan berkisar 19oC. Curah hujan rata rata di objek wisata ini berkisar 2261 mm. Kondisi lingkungan di daerah ini baik dan kebersihan juga baik karena dijaga dan tertata dengan rapi oleh petugas kebersihan objek wisata tersebut. Objek wisata ini memiliki bentang alam yang baik karena adanya pemeliharaan, dan visability nya pun juga sangat bebas. Tingkat kebisingan objek wisata ini tergolong sedang karena diseluruh kawasan objek ini terdapat banyak wisatawan, dilain hal rambu iklan di objek wisata ini bisa dibilang sedikit yang hanya berupa rambu iklan yang berisikan iklan iklan yang menjual/ promosi tentang objek ini dan juga rambu berupa pengumuman event-event. Di objek wisata ini tidak ada vandalisme. Tidak ada pencemaran di objek wisata ini baik pencemaran bau, udara, sampah maupun air.
2.1.3  Karakteristik Sosio-Ekonomi-Budaya
       Pada gambar 2.1.3.1 dibawah ini menunjukkan salah satu mata pencaharian penduduk di sekitar objek wisata.
Pada gambar 2.1.3.1 ini menunjukkan salah satu mata pencaharian penduduk di sekitar objek wisata.
        Sebagian besar orang bekerja sebagai petani. Semakin berjalannya waktu, profesi masyarakat menjadi berubah. Mereka tidak hanya bekerja sebagai petani tetapi juga pada bidang pekerjaan lain, pada tahun 2009 Kecamatan Baturiti memiliki 50,851 orang penduduk yang memiliki berbagai jenis profesi seperti:
40% dari total populasi bekerja sebagai petani (padi, sayuran, buah-buahan).
25% dari total populasi bekerja sebagai pedagang dan pemasok untuk Hotel.
20% dari total populasi bekerja di kantor pemerintah swasta dan resmi.
10% dari total pekerjaan penduduk sebagai peternak untuk berbagai hewan seperti sapi, babi, ayam, dll.
5% dari total populasi bekerja sebagai nelayan.
Sebagian besar penduduk di Baturiti Hindu dengan persentase 94,7% sedangkan sisanya dari mereka adalah campuran dari agama-agama lain seperti Islam, Kristen, Buddha.
2.1.4  Kondisi Sarana Penunjang
       Untuk sarana di objek wisata ini bisa dikatakan cukup menunjang. Terbukti dengan adanya sumber daya air yang memadai yang bersumber dari air PAM namun kadang-kadang air danau juga digunakan untuk keperluan tertentu, dengan kualitas air yang jernih dan tidak berbau. Sebagai alat penerangan dan alat alat elektronik penunjang kegiatan wisata di daerah ini, listriknya bersumber dari PLN dengan voltage 220 volt yang pendistribusiannya dilakukan dengan baik, ada juga generator yang digunakan saat terjadinya gangguan listrik atau listrik padam. Sistem komunikasi yang ada di daerah wisata ini juga cukup terjaga dengan adanya saluran telephone dan juga telegraf/fax, dan tersedia juga internet.
2.2      Alas Kedaton
       Pada gambar 2.2.1 dibawah ini adalah pura yang terletak di dalam Alas Kedaton.
Pada gambar 2.2.1 adalah pura yang terletak di dalam Alas Kedaton.
Didalam hutannya ada sebuah pura yang dinamakan Pura Alas Kedaton. Pura ini dikelilingi oleh hutan yang lebat dengan aneka macam tetumbuhan dan hewan yang hidup didalamnya. Ketika wisatawan mengunjungi area tersebut, maka terlihat beberapa pemandu jalan bersiap untuk mengantar dan menjelaskan segala hal yang terdapat di Alas Kedaton. Ketika pengunjung baru beberapa meter saja memasuki area Alas Kedaton,  dijamin akan banyak kera yang menyambangi, makanya sejak awal perlu dipersiapkan makanan kecil seperti kacang tanah, untuk memberi makan kera-kera tersebut. Pada gambar 2.2.2 dibawah ini adalah menunjukkan tingkah laku kera dialas kedaton.
Pada gambar 2.2.2 adalah menunjukkan tingkah laku kera dialas kedaton.
       Terkadang para pengunjung akan sangat digemaskan oleh tingkah dan ulah nakalnya. Gerombolan kera tersebut juga memiliki indera penciuman sangat tajam, sebabnya jangan sampai ada makanan sekecil apapun yang diselipkan di tas atau kantong baju/celana. Kacang yang disimpan dalam saku paling dalampun misalnya, bisa tercium oleh mereka. Namun demikian, para pengunjung diharapkan jangan takut karena kera-kera tersebut tak akan menggigit kalau tidak diganggu. Pada gambar 2.2.3 dibawah ini menunjukkan pintu masuk pura Alas Kedaton.
Pada gambar 2.2.3 menunjukkan pintu masuk pura Alas Kedaton.
       Di Pura Alas Kedaton atau sering juga disebut dengan Pura Dalem Kahyangan sering diadakan upacara Piodalan yang biasanya jatuh pada hari Anggaran Kasih (Selasa), 20 hari pasca warga Bali merayakan Hari Galungan. Upacara tersebut dilaksanakan dimulai pada pagi hari dan akan berakhir menjelang matahari tenggelam. Halaman bagian dalam pura sendiri dianggap tempat yang paling suci dan letaknya lebih rendah dibandingkan dengan halaman di tengah dan di luar pura. Lazimnya sebuah bangunan atau tempat suci lainnya yang memiliki pintu paling banyak dua buah, Pura Alas Kedaton memiliki sampai empat buah dengan pintu sebelah Barat menjadi pintu utama.
2.2.1 Letak Geografis
       Pada gambar 2.2.1.1 dibawah ini menunjukkan gambar peta menuju Alas Kedaton.
Pada gambar 2.2.1.1 ini menunjukkan gambar peta menuju Alas Kedaton.
       Secara batas administrasi , sebelah utara Alas Kedaton adalah desa Penebel, sebelah baratnya adalah desa Jadi, sebelah selaatan dan timur nya terdapat Mengwi dan desa Belayu. Secara batas alamnya dapat dilihat disebelah utara dan baratnya terlihat jelas ada hutan dan persawahan. Disebelah selatan dan timur nya terdapat rumah-rumah penduduk. Jarak objek nya dari ibukota kecamatan kira-kira sekitar 6 km, dari ibukota kabupaten nya sekitar 4 km, dari ibukota provinsi Bali memiliki jarak kira-kira sekitar 40 km, jika anda yang baru saja sampai di bandara udara international Bali, jika ingin mengunjungi Alas Kedaton, kira-kira jaraknya sekitar 65 km, jika anda dating ke Bali melalui kapal laut, anda dapat menempuh jarak dari pelabuhan laut menuju Alas Kedaton sekitar 60 km. Disini juga terdapat akomodasi terdekat bagi wisatawan yang ingin menginap, mungkin jaraknya sekitar 40 km saja.
2.2.2     Kondisi Fisik Alamiah
       Ketinggian rata di atas permukaan laut adalah sekitar 60 mDPL, dengan konfigurasi umum lahan berupa dataran dan hutan, jenis material tanah yang digunakan berupa gambut. Tempat ini memiliki temperature udara yang rata rata tahunannya berkisar 29oC sedangkan temperature udara pada maksimum tahunan dan minimum tahunan berkisar antara 32oC dan 26oC. Curah hujan rata rata di objek wisata ini berkisar 100 mm. Kondisi lingkungan di Alas Kedaton tidak termasuk baik karena kebersihan/sanitasi di wilayah wisata ini tidak dijaga dengan baik, karena ada banyak sampah sampah daun yang jatuh berguguran yang menumpuk dijalan hutan yang menyebabkan jalan tidak terlihat dan akan membuat wisatawan kebingungan jika wisatawan tidak dipandu. Bentang alam nya pun tidak cukup baik. Visability nya terhalang ditutupi oleh pepohonan. Tingkat kebisingannya tinggi karena ada banyak suara hewan yang ada disana dan juga suara wisatawan. Terjadi pencemaran bau dilokasi ini tepatnya disekitar dalam hutan. Di dalam hutan terdapat vandalisme di pohon pohon yang dapat terbaca dengan jelas. Terdapat pencemaran sampah juga didalam hutan karena ada saja wisatawan yang masih membuang sampah didalam hutan.
2.2.3  Karakteristik Sosio-Ekonomi-Budaya
       Sebagian besar masyarakat sekitarnya berprofesi sebagai petani dan pedagang, namun ada juga yang berprofesi sebagai pegawai negri.
2.2.4 Kondisi Prasarana Penunjang
       Sumber daya air untuk melengkapi kebutuhan air di objek ini bersumber dari sumur dengan kualitas air yang jernih dan memiliki rasa yang tawar dan tidak berbau. Sumber daya listrik yang digunakan bersumber dari PLN dengan voltage sebesar 220 volt dengan distribusi yang baik. Sistem telekomunikasi yang ada di kawasan wisata ini berupa jaringan telepon dan juga internet.

2.3        Tanah Lot
       Diceritakan dalam Dwijendratattwa pada abad 15, dikutip dari buku “Pura Luhur Tanah Lot di Sagara Kidul”, penulis Drs. Ngurah Oka Supartha. Pada masa Kerajaan Majapahit di Jawa Timur, tersebutlah seorang Bhagawan yang bernama Dang Hyang Dwi Jendra. Beliau dihormati atas pengabdian yang sangat tinggi terhadap raja dan rakyat melalui ajaran-ajaran spiritual, peningkatan kemakmuran dan menanggulangi masalah-masalah kehidupan. Beliau dikenal dalam menyebarkan ajaran Agama Hindu dengan nama “Dharma Yatra”. Di Lombok Beliau disebut “Tuan Semeru” atau guru dari Semeru, nama sebuah gunung di Jawa Timur. Pada waktu Beliau datang ke Bali untuk menjalankan misinya pada abad ke 15, yang berkuasa pada saat itu adalah Raja Dalem Waturenggong yang menyambut Beliau dengan sangat hormat. Beliau mengajarkan dan menyebarkan ajaran Dharma sampai ke pelosok-pelosok pulau Bali dan banyak membangun tempat-tempat suci untuk membangun dan meningkatkan kesadaran spiritual dan memperdalam ajaran-ajaran agama Hindu. Disebutkan pada saat Beliau menjalankan “Dharma Yatra” di Rambut Siwi, Beliau melihat sinar suci dari arah Tenggara dan mengikuti sampai pada sumbernya yang ternyata adalah sebuah sumber mata air. Tidak jauh dari sumber mata air tersebut, Beliau menemukan sebuah tempat yang sangat indah yang disebut “Gili Beo” (Gili artinya batu karang, Beo artinya burung), jadi itu adalah sebuah batu karang besar berbentuk burung Beo. Ditempat inilah Beliau membangun tempat untuk bermeditasi dan melakukan pemujaan kepada Dewa Penguasa Laut. Beliau mulai menyebarkan ajarannya kepada penduduk setempat, yaitu yang berada di Desa Beraban dimana desa tersebut dikepalai oleh seorang pemimpin suci yang disebut “Bendesa Beraban Sakti”.
Pada saat itu penduduk desa Beraban menganut monotheisme. Dalam waktu singkat, ajaran Dang Hyang Nirartha yaitu tentang agama Hindu telah membuat para penduduk mulai meninggalkan ajaran monotheisme tersebut. Begitu pula sebagian kecil pengikut Bendesa Beraban mulai meninggalkannya, dan dia menyalahkan Dang Hyang Nirartha atas hal tersebut. Kemudian dia mengumpulkan para pengikutnya yang masih setia dan memimpin mereka untuk mengusir Dang Hyang Nirartha dari tempat tersebut. Dengan kekuatan spiritual yang dimiliki oleh Dang Hyang Nirartha, Beliau melindungi diri dari serangan Bendesa Beraban dengan memindahkan batu karang besar tersebut tempat Beliau bermeditasi ke tengah lautan dan menciptakan banyak ular dengan selendangnya disekitar batu karang sebagai pelindung dan penjaga tempat tersebut. Kemudian Beliau memberi nama “Tengah Lod” yang berarti Tanah di Tengah lautan. Lalu akhirnya Bendesa Beraban mengakui kesaktian dan kekuatan spiritual dari Dang Hyang Nirartha, dan dia mulai mempelajari ajaran-ajaran yang diajarkan oleh orang suci tersebut, hingga menjadi pengikut setia dan ikut menyebarkan ajaran itu kepada penduduknya untuk bergabung mengikuti kepercayaan tersebut. Sebelum pergi, Beliau memberikan sebilah keris suci dan sakti yang dikenal dengan nama “KI BARU GAJAH” kepada Bendesa Beraban. Saat ini keris tersebut diistanakan di Puri Kediri yang sangat dikeramatkan oleh segenap masyarakat dan diupacarai setiap hari raya Kuningan dengan berjalan kaki 11 km pulang pergi menuju Pura Luhur Pakendungan yang berlokasi 300 meter dari Pura Luhur Tanah Lot. Upacara Piodalan di Pura Tanah Lot setiap 210 hari sekali yakni pada hari “Buda Wage Langkir” sesuai penanggalan kalender Bali.
2.3.1 Letak Geografis
       Pada gambar 2.3.1.1 dibawah ini menunjukkan gambar peta menuju Tanah Lot.
Pada gambar 2.3.1.1 ini menunjukkan gambar peta menuju Tanah Lot.
       Secara batas administrasi, sebelah utara Tanah Lot adalah Tabanan, sebelah baratnya adalah Pantai, sebelah selatan dan timur nya terdapat Kuta Utara dan Gianyar. Secara batas alamnya dapat dilihat disebelah utara  dan timur terlihat ada beberapa pemukiman warga dan pantai di sebelah barat dan selatannya. Jarak objek nya dari ibukota kecamatan kira-kira sekitar 3 km, dari ibukota kabupaten nya sekitar 13 km, dari ibukota provinsi Bali memiliki jarak kira-kira sekitar 20 km, jika anda yang baru saja sampai di bandara udara international Bali, jika ingin mengunjungi Tanah Lot, kira-kira jaraknya sekitar 40 km, jika anda datang ke Bali melalui kapal laut, anda dapat menempuh jarak dari pelabuhan laut menuju Tanah Lot sekitar 50 km. Disini juga terdapat akomodasi terdekat bagi wisatawan yang ingin menginap, mungkin jaraknya sekitar 1 km saja.
2.3.2  Kondisi Fisik Alamiah
       Ketinggian rata di atas permukaan laut adalah sekitar 1500 mDPL, dengan konfigurasi umum lahan berupa dataran, jenis material tanah yang digunakan berupa pasir. Tempat ini memiliki temperature udara yang rata rata tahunannya berkisar 30oC sedangkan temperature udara pada maksimum tahunan dan minimum tahunan berkisar antara 33oC dan 28oC. Curah hujan rata rata di objek wisata ini berkisar 100 mm. Kondisi lingkungan di Tanah Lot termasuk baik karena kebersihan/sanitasi di wilayah wisata ini dijaga dengan baik. Bentang alam nya pun baik. Visability nya bebas. Tingkat kebisingannya sedang karena ada banyak suara wisatawan dan juga suara ombak. Tidak ada pencemaran di objek wisata ini.
2.3.3 Karakteristik Sosio-Ekonomi-Budaya
       Sebagian besar masyarakat sekitarnya berprofesi sebagai pedagang dan pegawai negri. Penghasilan nya beraneka ragam, ada yang dapat dari hasil jualan, ada juga yang dapat dari hasil foto wisatawan.
2.3.4 Kondisi Prasarana Penunjang
       Sumber daya air untuk melengkapi kebutuhan air di objek ini bersumber dari PAM dengan kualitas air yang jernih dan memiliki rasa yang tawar dan tidak berbau. Sumber daya listrik yang digunakan bersumber dari PLN dengan voltage sebesar 220 volt dengan distribusi yang baik. Sistem telekomunikasi yang ada di kawasan wisata ini berupa jaringan telepon.


2.4      Puri Anyar Kerambitan
       Pulau Bali yang terkenal dengan sebutan “Pulau Seribu Pura” memiliki banyak peninggalan bangunan bersejarah yang memiliki arsitektur yang sangat menarik. Diantaranya adalah bangunan berupa Puri yang merupakan peninggalan istana kerajaan zaman dahulu. Salah satu puri yang sangat terkenal di Bali dan menjadi objek wisata yang patut di kunjungi adalah Puri Anyar Kerambitan. Puri Anyar Kerambitan dulunya merupakan istana Kerajaan Tabanan yang dibangun pada abad ke-17. Walaupun sudah sangat lama berdirinya keadaan Puri Anyar Kerambitan ini masih terawat dengan baik dengan bentuk bangunan berciri khas Balinya. Di dalam objek wisata puri ini terdapat pula peninggalan purbakala dan lukisan-lukisan terkenal yang dibuat pada zaman kerajaan terdahulu. Wisatawan yang berkunjung ke Puri Anyar Kerambitan akan disambut dengan berbagai macam atraksi kesenian Bali seperti Tektekan, Joged Bumbung, Andir dan Tarian Legong Leko serta dilengkapi dengan penyungguhan santap malam ala kerajaan sesuai dengan pesanan para tamu yang datang. Sehingga para wisatawan yang berkunjung akan menikmati kehidupan ala kerajaan di Puri Anyar Kerambitan. Pada gambar 2.4.1 dibawah ini adalah acara tektekan.
Pada gambar 2.4.1 ini adalah acara tektekan.
       Objek wisata Puri Anyar Kerambitan terletak di Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Jarak tempuh objek wisata puri ini dari kota Denpasar adalah sekitar 28 km dan membutuhkan waktu sekitar 80 menit dari Bandara Ngurah. Jalan yang harus anda lalui sama dengan jalan menuju objek wisata Pantai Kelating, karena letak antara kedua objek wisata ini tidak begitu jauh. Sepanjang perjalanan saat memasuki Kecamatan Kerambitan anda akan melihat rumah-rumah penduduk beserta kehidupannya yang masih tradisional Bali, dengan keadaan jalan yang beraspal dengan baik perjalanan anda akan terasa semakin nyaman. Bila anda ingin menyewa kendaraan di daerah Tabanan ini, anda dapat mengunjungi rentcar-rentcar yang berada di dekat Kota Tabanan.
       Puri Anyar Kerambitan terletak dekat dengan Puri Agung Kerambitan yang juga merupakan peninggalan zaman kerajaan di Bali terdahulu. Pada gambar 2.4.2 dibawah ini menunjukkan gambar Puri Agung Kerambitan.
Pada gambar 2.4.2 ini menunjukkan gambar Puri Agung Kerambitan.
Di depan Puri Anyar Kerambitan terdapat satu pohon beringin besar yang telah ditanam pada tahun 1977. Lalu memasuki ke dalam Puri, anda akan melihat bangunan-bangunan yang terbagi menjadi beberapa bagian yang disebut palebahan. Palebahan-palebahan tersebut adalah Cangem Kodok, Bencingah Puri, Jaba Tengah, Tandakan Puri, Seren Agung, dan Pemerajan Agung. Areal suci di Puri Anyar Kerambitan ini adalah Merajan Agung dengan dekorasinya yang unik berupa piring-piring kuno yang berasal dari Belanda dan Cina.
       Banyak orang terkenal yang pernah datang ke objek wisata Puri Anyar Kerambitan ini, diantaranya adalah King Hussein, Prince Bartiel of Sweden, Kurt Waldheim, Mick Jagger, dan David Bowie. Anda dapat melihat foto-foto tamu terkenal tersebut yang terpajang pada ruang tamu puri. Menurut Bapak Agung Ngurah Oka Silagunadha (generasi kesembilan Raja Tabanan) awal mulanya dibuka puri ini menjadi objek wisata di Bali pada tahun 1967. Bermula dari ide beliau untuk membuat program penyambutan dan penyuguhan santap malam ala tamu kerajaan yang diiringi dengan kegiatan kesenian kepada para tamu yang datang. Lalu beberapa bulan kemudian setelah puri ini dibuka untuk umum banyak wisatawan lokal maupun asing yang datang mengunjungi objek wisata Puri Anyar Kerambitan. Di antara tamu yang datang tersebut, terdapat kru dari radio BBC London, televisi Perancis, televisi Jepang dan beberapa wartawan dari Eropa. Sejak saat itu objek wisata Puri Anyar Kerambitan menjadi semakin populer di manca negara untuk kunjungan wisata, acara budaya dan makan malam. Dengan keunikan dan pelayanan khusus yang diberikan kepada tamunya dari Puri Anyar Kerambitan ini, menjadikannya salah satu objek wisata di Bali yang patut untuk di kunjungi.
2.4.1 Letak Geografis
       Pada gambar 2.4.1.1 dibawah ini menunjukkan gambar peta menuju Puri Anyar Kerambitan.
Pada gambar 2.4.1.1 ini menunjukkan gambar peta menuju Puri Anyar Kerambitan.
       Secara batas administrasi, sebelah utara Puri Anyar Kerambitan adalah desa Pesiut, sebelah baratnya adalah desa Tista, sebelah selatan dan timur nya terdapat desa Penarukan dan Selingsing. Secara batas alamnya dapat dilihat disebelah utara dan selatan ada pantai dan disebelah barat dan timur ada sungai. Jarak objek nya dari ibukota kecamatan kira-kira sekitar 5 km, dari ibukota kabupaten nya sekitar 7 km, dari ibukota provinsi Bali memiliki jarak kira-kira sekitar 28 km, jika anda yang baru saja sampai di bandara udara international Bali, jika ingin mengunjungi Puri Anyar Kerambitan, kira-kira jaraknya sekitar 65 km, jika anda datang ke Bali melalui kapal laut, anda dapat menempuh jarak dari pelabuhan laut menuju Puri Anyar Kerambitan sekitar 60 km. Disini juga terdapat akomodasi terdekat bagi wisatawan yang ingin menginap, mungkin jaraknya sekitar 40 km saja.
2.4.2  Kondisi Fisik Alamiah
       Ketinggian rata di atas permukaan laut adalah sekitar 500 mDPL, dengan konfigurasi umum lahan berupa dataran, jenis material tanah yang digunakan berupa gambut. Tempat ini memiliki temperature udara yang rata rata tahunannya berkisar 29oC sedangkan temperature udara pada maksimum tahunan dan minimum tahunan berkisar antara 32oC dan 21oC. Curah hujan rata rata di objek wisata ini berkisar 100 mm. Kondisi lingkungan di Puri Anyar Kerambitan termasuk baik karena kebersihan/sanitasi di wilayah wisata ini dijaga dengan baik. Bentang alam nya pun baik. Visability nya terhalang, disebabkan oleh bangunan nya yang tinggi da nada beberapa pohon yang tinggi. Tingkat kebisingannya sedang. Tidak ada pencemaran di objek wisata ini.

2.4.3  Karakteristik Sosio-Ekonomi-Budaya
       Sebagian besar masyarakat sekitarnya berprofesi sebagai pedagang, petani, ABRI, dan pegawai negri, dan tidak sedikit juga ada yang berprofesi sebagai seniman.
2.4.4  Kondisi Prasarana Penunjang
       Sumber daya air untuk melengkapi kebutuhan air di objek ini bersumber dari PAM dengan kualitas air yang jernih dan memiliki rasa yang tawar dan tidak berbau. Ada juga sumber air lainnya yaitu air alami berupa pancuran. Sumber daya listrik yang digunakan bersumber dari PLN dengan voltage sebesar 220 volt dengan distribusi yang baik. Sistem telekomunikasi yang ada di kawasan wisata ini berupa jaringan telepon.






 BAB III
IDENTIFIKASI DAYA TARIK WISATA

3.1  Danau Beratan
Pada gambar 3.1.1 dibawah menunjukkan Pura Ulundanu di Danau Beratan saat air danau pasang.
 
Pada gambar 3.1.1 dibawah menunjukkan Pura Ulundanu di Danau Beratan saat air danau pasang.
3.1.1        Atraksi Wisata
       Banyak kegiatan yang bisa Anda lakukan di danau Bedugul ini. Untuk menikmati pemandangan di danau, Anda bisa menyewa kapal boat, kapal atau sampan. Setelah membeli tiket, Anda akan diantar mengelilingi danau menikmati pemandangan dan hawa yang sejuk. Jika ingin mencoba sesuatu yang lebih menantang Anda bisa mencoba water sport seperti paracyling dan jetsky. Anda juga bisa menikmati keindahan danau ini sambil memancing, di sini ada beberapa orang yang menyediakan penyewaan alat pancing. Atau Anda ingin mengabadikan moment indah ini, tersedia jasa foto kilat di beberapa tempat di sekitar danau. Di sekitar Danau Bedugul juga terdapat tempat makan dan juga penjual souvenir. Selain keindahan danau dan pegunungan yang mengelilinginya, di sisi lain danau ini terdapat sebuah pura yang bernama “Pura Ulun Danu”, pura ini bisa diakses dari obyek wisata Candi Kuning disamping obyek wisata Danau Bedugul. Sedangkan di seberang jalan dari danau ini, juga terdapat sebuah masjid yang cukup besar dan pondok pesantren. Sungguh perpaduan yang cukup unik antara danau, pegunungan, pura dan masjid.
3.1.2  Aksesbilitas
       Kelas jalan raya menuju Danau Beratan ini adalah kelas jalan Kabupaten dengan panjang jalan sekitar 50 km, dan lebar nya sekitar 8 m, dengan kualitas jalan yang baik. Kelas jalan aksesnya adalah perkotaan dengan panjang dan lebar jalannya adalah 10 km dan 6 m, dengan kualitas jalan yang baik. Prasarana lainnya adalah terminal bus/taxi yang letaknya di dalam areal dengan jarak 0,5 km. Tempat parkirnya memiliki luas sekitar 500 m2 , dapat menampung 60 bus, 400 mobil dan 500 motor dengan lapisan permukaan aspal dan kondisi yang baik. Jenis transportasi yang sering berkunjung adalah bus pariwisata dan juga kendaraan pribadi.
3.1.3  Fasilitas Wisata
       Danau Beratan menyedikan akomodasi yang berupa hotel yang berlokasi 500 m dari kawasan Danau. Tidak hanya akomodasi, bagi wisatawan yang merasa lapar setelah berkeliling daerah danau dan ingin makan dengan pemandangan yang indah dapat makan di restoran tersebut, makanan yang disediakan adalah makanan Indonesia dan China yang memiliki 150 buah kursi, yang letaknya setelah area parkir dan tiket box. Terdapat 33 toko cinderamata dengan kondisi yang baik terletak di dalam areal. Terdapat 1 pintu yaitu di depan. Tidak lupa dengan toilet , terdapat 2 buah toilet yang tersebar di areal dengan kondisi bangunan yang baik dan kebersihan nya pun terjaga dengan sangat baik. Pada gambar 3.1.3.1 dibawah ini adalah salah satu toilet di Danau Beratan.
Sumber:hasil observasi, 2015
Pada gambar 3.1.3.1 ini adalah salah satu toilet di Danau Beratan.
Objek wisata ini tidak memiliki tempat penitipan barang namun menyediakan 1 arena permainan anak dengan luas sekitar 150 m2 dengan kondisi yang baik. Selain itu objek ini juga memiliki pos PPPK dengan kelengkapan obat yang lengkap dan kondisi bangunan yang baik yang terletak di kantor informasi dan kebersihan nya pun terjaga dengan baik. Objek ini memiliki 1 pos kesatuan keamanan yang terdapat didepan pintu masuk, tidak lupa juga dengan tempat beribadah yang disediakan adalah Pura.

3.1.4  Pengelola
       Status tanah nya dimiliki oleh desa setempat, yang digunakan untuk pariwisata dan persembahyangan.
3.1.5  Aktivitas Wisata
       Dibawah ini adalah beberapa aktivitas wisata yang dapat dilakukan di objek wisata tersebut   :
a.       Speed Boat
       Pada gambar 3.1.5.1 dibawah  ini adalah kegiatan yang dilakukan wisatawan dengan bermain speed boat.
Pada gambar 3.1.5.1 ini adalah kegiatan yang dilakukan wisatawan dengan bermain speed boat.
Anda dapat melakukan perjalanan di sekitar danau Beratan dengan menggunakan menyewa speed boat. Mengambil foto atau menikmati panorama megah di sekitar danau dengan speed boat akan menambah kenangan lebih berharga untuk perjalanan Anda.
b.      Pedal Boat
       Pada gambar 3.1.5.2 dibawah  ini adalah kegiatan yang dilakukan wisatawan saat bermain pedal boat.
Pada gambar 3.1.5.2 ini adalah kegiatan yang dilakukan wisatawan saat bermain pedal boat.
Bagi Anda yang lebih suka menikmati menonton pemandangan indah dari danau di kecepatan yang lebih lambat, di sini Anda juga bisa menyewa perahu Pedal untuk membawa Anda untuk naik di sekitar danau. Tambahkan momen romantis dengan pasangan Anda di dua penumpang perahu ini.
c.       Jukung
       Jukung adalah perahu tradisional di Bali, yang terkenal untuk itu menggunakan oleh nelayan di masa lalu untuk menangkap ikan menggunakan jaring atau memancing tiang. Alih-alih memancing di tepi danau, Anda mungkin menemukan hal menarik untuk dilakukan memancing di danau dengan menggunakan Jukung. Atau yang lain, dengan beberapa kreativitas, Anda dapat membuat fotografi pre-wedding Anda dengan memanfaatkan Jukung ini. Tambahkan momen berkesan klasik untuk hari istimewa Anda.
d.      Memancing
       Memancing dapat menjadi cara untuk menikmati perjalanan Anda selama liburan Anda di Danau Beratan. Di sini Anda dapat menyewa pancing dengan harga murah dan memiliki kesempatan untuk menangkap ikan Anda sendiri dengan memancing di danau. Dikombinasikan dengan Jukung, pengalaman memancing dengan teman-teman akan menjadi kenangan yang menyenangkan dan pengalaman.
3.2  Alas Kedaton
3.2.1 Atraksi Wisata
       Berlibur Ke Bali tidak lengkap jika tidak berkunjung ke tempat wisata yang sangat terkenal di Bali, salah satunya Alas Kedaton. Alas Kedaton memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh objek wisata lainnya. Karena, Alas Kedaton adalah tempat yang dihuni oleh ribuan kera dan kelelawar ( kalong ). Hal tersebut, menjadi ciri khas dari objek wisata Alas Kedaton. Tak salah jika para wisatawan betah berlama – lama untuk melihat kera – kera yang sudah dijinakkan. Ratusan kera ini akan menyambut kedatangan wisatawan saat memasuki area hutan. Meskipun hidup di alam liar, namun karena sering berinteraksi dengan manusia, maka kera-kera ini sudah jinak, beberapa kera bahkan berani mendekati pengunjung.


3.2.2 Aksesbilitas
       Kualitas jalan raya, jalan akses, jalan setapak nya memiliki kualitas yang baik. Tempat parkir di objek wisata ini memiliki luas sekitar 300 m2 dan dapat menampung 10 bus , 30 mobil dan 100 motor dengan lapisan permukaan aspal dan kondisi yang baik.
3.2.3 Fasilitas Wisata
       Pihak pengelola dari objek wisata ini menyediakan fasilitas yang memadai untuk menunjang kegiatan wisata ditempat tersebut. Bagi pengunjung yang ingin membeli oleh-oleh dari objek ini dapat memberi beberapa cinderamata di kios cinderamata yang disediakan, objek wisata ini menyediakan lebih dari 30 toko cinderamata yang tersebar luas di dalam areal. Toilet yang disediakan disini ada 3 buah toilet yang tersebar luas didalam areal, dan bagusnya toilet di objek wisata ini adalah toilet ini sudah menjadi toilet international. Bagi pengunjung yang membawa anak dan anaknya ingin bermain, disini juga menyediakan tempat permainan anak. Selain itu juga disediakan pos PPPK dengan kelengkapan obat yang baik atau bisa dibilang lengkap dengan kebersihan yang terjaga baik.
3.2.4 Pengelola
       Status tanah objek wisata ini dimiliki oleh desa setempat yang digunakan sebagai pariwisata dan persembahyangan.
3.2.5 Aktivitas Wisata
       Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di tempat wisata ini adalah kita dapat melihat bagaimana kehidupan kera dihutan, dapat memberi makan kera , berfoto dengan kera, ular dan kelelawar. Pada gambar 3.2.5.1 dibawah ini menunjukkan kegiatan wisatawan yang sedang mengambil foto dengan kelelawar.
Pada gambar 3.2.5.1 ini menunjukkan kegiatan wisatawan yang sedang mengambil foto dengan kelelawar.

3.3  Tanah Lot
3.3.1  Atraksi Wisata
       Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam. Pada gambar 3.3.1.1 dibawah ini adalah suasana Tanah Lot yang sangat indah saat matahari terbenam.
Pada gambar 3.3.1.1 ini adalah suasana Tanah Lot yang sangat indah saat matahari terbenam.
3.3.2        Aksesbilitas
       Kualitas jalan raya menuju Tanah Lot memiliki kualitas yang baik , jalan aksesnya pun juga baik namun jalan setapak nya memiliki kualitas yang sedang. Tempat parkir di objek wisata ini memiliki luas sekitar 500 m2 dan dapat menampung 100 bus , 150 mobil dan 300 motor dengan lapisan permukaan aspal dan kondisi yang baik.
3.3.3        Fasilitas Wisata
       Pihak pengelola dari objek wisata ini menyediakan fasilitas yang memadai untuk menunjang kegiatan wisata ditempat tersebut. Bagi pengunjung yang ingin membeli oleh-oleh dari objek ini dapat memberi beberapa cinderamata di kios cinderamata yang disediakan, objek wisata ini menyediakan lebih dari 30 toko cinderamata yang tersebar luas di dalam areal. Selain itu bagi wisatawan yang lelah setelah menikmati keindahan alam Tanah Lot dan ingin mencari tempat menginap yang dekat dengan objek tersebut jangan khawatir, karena didalam areal objek wisata ini terdapat beberapa penginapan baik berupa hotel maupun homestay, dimana hotel disini memiliki kualifikasi berbintang. Tidak hanya itu, fasilitas yang disediakan diobjek ini yang lain adalah restoran, Tanah Lot menyediakan 5 buah restaurant, 3 diantaranya menyediakan makanan Indonesia , makanan Eropa, dan makanan China. 1 restaurant menyediakan makanan Indonesia, Eropa, China, dan Jepang. Dan yang terakhir adalah restaurant yang bernama Warung Subak Pakendungan yang berbeda dari yang lain, restaurant ini menyediakan Crispy Duck. Toilet yang disediakan disini ada 15 buah toilet yang tersebar luas didalam areal. Selain itu, bagi pengunjung yang merasa kurang enak badan bisa meminta obat di pos PPPK yang terletak dikantor informasi, kebersihan nya terjamin terjaga dengan baik.
3.3.4        Pengelola
       Status tanah objek wisata ini dimiliki oleh desa setempat yang digunakan sebagai pariwisata dan persembahyangan.
3.3.5        Aktivitas Wisata
       Aktivitas yang dapat dilakukan di Tanah Lot ini adalah anda dapat memanjakan mata dan menenangkan hati anda dengan melihat keindahan sunset. Selain itu di Tanah Lot ini anda juga dapat menyaksikan tarian Kecak Api yang diadakan setiap hari pada pukul 18.30 wita. Bagi anda yang ingin prewedding disini juga bisa.


3.4      Puri Anyar Kerambitan
3.4.1 Atraksi Wisata
       Puri merupakan peninggalan bangunan bersejarah yang memiliki arsitektur sangat menarik. Bangunan Puri juga merupakan peninggalan istana kerajaan zaman dulu. Salah satu puri yang menjadi tujuan wisata adalah Puri Anyar Kerambitan yang terletak di desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan. Puri ini meupakan istana kerajaan Tabanan yang dibangun pada abad ke 17. Meskipun sudah sangat lama berdiri, namun keadaan puri ini termasuk masih terawat baik dengan bentuk bangunan khas Balinya. Di Puri Anyar Kerambitan, para wisatawan dapat melihat peninggalan Purbakala dan Lukisan-lukisan terkenal yang dibuat pada zaman kerajaan terdahulu. Menurut Agung Ngurah Oka Silagunadha, generasi ke IX Raja Tabanan, Puri Anyar Kerambitan mulai dibuka menjadi obyek wisata di Bali pada tahun 1967. Itu bermula dengan idenya untuk membuat program penyambutan dan penyuguhan santap malam ala tamu kerajaan yang di iringi dengan kegiatan kesenian. Puri Anyar Kerambitan pernah dikunjungi oleh orang terkenal seperti : King Hussein, Prince Bartiel of Sweden, Kurt Waldheim, penyayi Mick Jagger dan David Bowie.
3.4.2        Aksesbilitas
       Kualitas jalan raya menuju Tanah Lot memiliki kualitas yang baik , jalan akses dan jalan setapaknya juga baik. Tempat parkir di objek wisata ini tidak begitu luas, hanya dapat menampung motor saja di dalam objek ini, jika anda membawa mobil atau bus, parkirnya dipinggir jalan.

3.4.3        Fasilitas Wisata
       Pihak pengelola dari objek wisata ini menyediakan fasilitas yang kurang memadai untuk menunjang kegiatan wisata ditempat tersebut, karena tempat ini merupakan tempat yang bersejarah. Fasilitas yang disediakan adalah toilet yang kebersihannya terjaga sangat baik.
3.4.4        Pengelola
       Status kepemilikan tanah nya adalah pribadi yang digunakan sebagai pariwisata.
3.4.5        Aktivitas Wisata
       Aktivitas yang dapat dilakukan di objek ini adalah anda dapat dapat menikmati Dinner with the King, anda dapat mengambil foto dengan duduk dikursi raja, menyaksikan joged bumbung, tektekan, okokan.


 BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
4.1.1 Danau Beratan
       Danau Beratan merupakan salah satu danau dibali yang banyak dikunjungi oleh wisatawan local maupun luar negri. Di danau Beratan ini terdapat pura yang dinamakan Pura Ulundanu. Pura ini terletak ditengah danau, ketika air danau pasang maka pura ini akan terlihat sangat indah karena dikelilingi oleh air danau.
4.1.2 Alas Kedaton
       Alas Kedaton adalah tempat wisata yang cukup ternama di Pulau Bali yang memiliki ciri khas hutannya yang lebat dan asri, serta didiami berbagai macam satwa-satwa yang menggemaskan dan lucu, seperti kera dan kelelawar. Dengan luas lahan sekitar 6,5 hektar, Alas Kedaton dihuni oleh populasi keranya yang mencapai 1.800 ekor. Alas kedaton hingga kini sangat terjaga kelestariannya karena adat-istiadat penduduknya yang berpantang untuk menebang pohon sembarangan, apalagi jika sampai melakukan penggundulan hutan.
4.1.3 Tanah Lot
       Tanah Lot objek wisata yang terletak di Kabupaten Tabanan, tepatnya di desa Beraban, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tabanan. Tanah Lot objek wisata yang dikunjungi oleh satu juta turis domestik dan asing setiap tahun, sehingga Tanah Lot menjadi salah satu ikon pariwisata di Bali.
 4.1.4 Puri Anyar Kerambitan
       Puri Anyar Kerambitan terletak dekat dengan Puri Agung Kerambitan yang juga merupakan peninggalan zaman kerajaan di Bali terdahulu. Di depan Puri Anyar Kerambitan terdapat satu pohon beringin besar yang telah ditanam pada tahun 1977. Lalu memasuki ke dalam Puri, anda akan melihat bangunan-bangunan yang terbagi menjadi beberapa bagian yang disebut palebahan. Palebahan-palebahan tersebut adalah Cangem Kodok, Bencingah Puri, Jaba Tengah, Tandakan Puri, Seren Agung, dan Pemerajan Agung. Areal suci di Puri Anyar Kerambitan ini adalah Merajan Agung dengan dekorasinya yang unik berupa piring-piring kuno yang berasal dari Belanda dan Cina.
4.2 Saran
4.2.1 Danau Beratan
1. Jika anda berkunjung ke Danau Beratan, anda harus membawa tiket anda dan tiket parkir ketika anda memasuki wilayah. Jangan membuang tiket Anda karena dengan membeli tiket, Anda sudah dilindungi dengan asuransi selama kunjungan Anda di objek tersebut.
2. Gunakan pakaian yang tepat dan sopan ketika memasuki kawasan Pura Ulun Danu Beratan. Tempat ini terletak sekitar 800-1000 meter di atas permukaan laut, jadi jangan lupa untuk membawa sweter jika Anda mudah flu dan jangan lupa untuk membawa payung, karena kadang-kadang cuaca tidak dapat diprediksi, terutama selama musim hujan.
3. Jangan lupa membawa kamera atau apapun yang dapat mengambil gambar, karna kurang asik rasanya jika anda berkunjung ke objek ini jika tidak mengabadikan keindahannya.
4.2.2 Alas Kedaton
       Jika anda berkunjung ke Alas Kedaton sebaiknya jangan menggunakan aksesoris yang berlebihan, jangan membawa banyak barang, karena kera di Alas Kedaton ini sangat suka mengambil barang apapun yang menurut mereka menarik. Hati-hati bagi anda yang membawa kamera, jika ingin mengambil gambar kera sebaiknya tidak menggunakan blitz pada kamera anda, karna itu dapat mengundang kera untuk mengambil kamera anda. Selain itu jika anda hendak memberi makan kera, anda dapat membeli kacang dan jangan pernah anda menyembunyikan kacang tersebut dikantong anda, karena kera akan tahu dimana anda menyembunyikan kacang tersebut dan, jika anda tidak memberikan kacang itu kera akan terus mengikuti anda sampai ia mendapatkan kacangnya.
4.2.3 Tanah Lot
       Jika anda ingin melihat keindahan alam matahari terbenam, sebaiknya anda datang kesana setengah jam sebelum matahari terbenam, karena jika anda melihat proses terbenam nya matahari dari Tanah Lot ini anda akan merasa lebih puas dibandingkan anda melihat saat matahari hampir tenggelam.
4.2.4 Puri Anyar Kerambitan
       Jika anda berkunjung ke Puri Anyar Kerambitan, anda harus menggunakan pakaian yang sopan, karena disana anda akan disambut sangat baik oleh raja ataupun keluarga raja disana.
DAFTAR PUSTAKA

Brosur Tanah Lot
Bali Merumas Tour and Education (Pak Oles Group)